Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6 adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A. Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing. Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration. Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalahFormat Prefix. Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373. Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotted-decimal format. Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner: Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit: Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut: Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni dengan membuang banyak karakter Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask. Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6 direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4, yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks menentukan jumlah bit terbesar paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat direpresentasikan sebagai berikut: Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat, sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID. IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut: Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat berikut: Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat. Alamat IPv6 unicast dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat, yakni: Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga sebagaiAggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi topologi tiga level (Public, Site, dan Node). Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi. Penggunaan alamat unicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin dilakukan. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama. Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol Addressing) dalamsistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah Alamat unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address, yakni Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6 dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan alamat publik IPv4. Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast. IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda. IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.Alamat IP versi 6
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas,by IRAWAN
Selayang pandang
[sunting]Format Alamat
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011000000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010 0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011 0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
[sunting]Penyederhanaan bentuk alamat
0
pada awal setiap blok yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang angka 0
, alamat di atas disederhanakan menjadi:21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
0
, pada sebuah alamat yang banyak angka 0
-nya. Jika sebuah alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung beberapa blok 16-bit dengan angka 0
, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan tanda dua buah titik dua (:
). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0
yang direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (:
) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.Alamat asli Alamat asli yang disederhanakan Alamat setelah dikompres FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A:4CA2
FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2
FE80::2AA:FF:FE9A:4CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002
FF02:0:0:0:0:0:0:2
FF02::2
0
yang dibuang (dan digantikan dengan tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh, alamat FF02::2
hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02
dan blok 2
). Maka, jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.Format Prefix
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Jenis-jenis Alamat IPv6
Unicast Address
Unicast global addressesField Panjang Keterangan 001
3 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global. Top Level Aggregation Identifier (TLA ID) 13 bit Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID diatur olehInternet Assigned Name Authority (IANA), yang mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global. Res 8 bit Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang (mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID). Next Level Aggregation Identifier (NLA ID) 24 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer tertentu. Site Level Aggregation Identifier (SLA ID) 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak dapat mengubah bagian alamat ini. Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID). [sunting]Unicast site-local addresses
FEC0::/48
.Field Panjang Keterangan 111111101100000000000000000000000000000000000000
48 bit Nilai ketetapan alamat unicast site-local Subnet Identifier 16 bit Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah struktur subnet datar. Administrator juga dapat membagi bit-bit yang yang memiliki nilai tinggi (high-order bit) untuk membuat sebuah infrastruktur routing hierarkis. Interface Identifier 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Unicast link-local addressFE80::/64
.Field Panjang Keterangan 1111111010000000000000000000000000000000000000000000000000000000
64 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat unicast link-local. Interface ID 64 bit Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang spesifik.
Unicast unspecified address0.0.0.0
. Nilai alamat ini dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:0
atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::
).
Unicast Loopback Address127.0.0.1
, sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1
, atau ::1
.
Unicast 6to4 Address2002::/16
, dengan tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit, dengan format 2002:WWXX:YYZZ::/48
, di mana WWXX
danYYZZ
adalah representasi dalam notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z
dari alamat publik IPv4. Sebagai contoh alamat IPv4 157.60.91.123
diterjemahkan menjadi alamat IPv62002:9D3C:5B7B::/48
.2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID
.[sunting]Unicast ISATAP Address
Multicast AddressFF00::/8
.Field Panjang Keterangan 11111111
8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast. Flags 4 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient. Scope 4 bit Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti halnyainterface-local, link-local, site-local, organization-local atau global. Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast
Anycast Address
Rabu, 13 Januari 2010
Selasa, 22 Desember 2009
Konsep Dasar Cellular Technology
Definisi Selular
Pada sistem seluler, untuk menggambarkan cakupan area secara geografis digunakanlah penggambaran heksagonal. Area inilah yang disebut sel (Cell). Mengapa bentuknya heksagonal bukan lingkaran untuk menggambarkan sebuah sel?
Anda dapat melihat pada gambar diatas, jika anda menggambarkan sebuah sel dalam bentuk lingkaran, maka sel satu dengan yang lainnya tidak akan dapat saling berkesinambungan dengan sempurna. Pada sistem selular, semua daerah dapat dicakup tanpa adanya gap sel satu dengan yang lain sehingga kurva heksagonal lebih mewakili, kerena cakupan area dapat tergambarkan dengan rapih serta mencakup keseluruhan area.
Untuk lebih jelasnya anda dapat melihat pada gambar dibawah ini, dimana sebuah Antena akan dapat mengirim dan menerima sinyal pada tiga daerah yang berbeda, dimana setiap sel hanya tercakup sebagian saja dari ketiga sel yang tercakup.
Beberapa komponen penting pembentuk sistem dari seluler adalah peralatan seluler itu sendiri seperti Base Station Radio, Antena dan Base Station Controller yang akan mengatur lalulintas dari beberapa sel dan saling berhubungan pula dengan jaringan telepon publik.
Arsitektur Jaringan GSM
Jaringan di dalam Global System for Mobile Telecommunication (GSM) disusun dari beberapa entitas fungsional yang dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:
A. Mobile Station
Mobile Station yang merupakan perangkat dibawa oleh pelanggan atau kata lain telepon selulernya yang akan menerima maupun mengirimkan data. Mobile Station terdiri dari Radio transceiver, Display dan Digital Signal Proccesor (DSP) dan kartu SIM (Subscriber Identity Module).
Dalam Global System for Mobile telecommunication (GSM) identitas panggilan tidak dihubungkan dengan ponselnya tetapi dengan kartu SIM sehingga bila kartu SIM dimasukan keterminal lain maka pengguna akan tetap menerima panggilan dan dapat melakukan pemanggilan dari terminal tersebut serta dapat menerima layanan pelanggan yang lainnya.
Mobile Equipment atau Ponsel secara unik dapat dikenali dengan International Mobile Subscriber Identity (IMEI) sedangkan kartu SIM memiliki InternationalMobile Subscriber Identity (IMSI) yang dapat mengidentifikasi pelanggan. Akan tetapi IMEI dengan IMSI tidak saling tergantung maka dapat digunakan dalam mobilitas pribadi. Dengan kata lain kita dapat memindahkan kartu SIM ke ponsel manapun juga.
B. Base Station Subsystem (BBS)
Base Station Subsystem (BBS) merupakan peralatan yang mengendalikan hubungan antara radio dengan mobile station. Base Station Subsystem terdiri atas dua bagian yaitu : Base Transceiver Station (BTS) yang mengandung transceiver radio yang menangani sebuah cell atau daerah dan berhubungan dengan mobile station dan Base Station Controller (BSC) yang cara kerjanya mengatur hubungan radio antara satu dan beberapa Base Transceiver Station.
Selain itu juga Base Transceiver Station merupakan penghubung antara Mobile station dengan Mobile Service Switching Center (MSC)
C. Network Subsystem
Network Subsystem yang merupakan bagian utamanya adalah Mobile Service Switcing Center (MSC) kegunaannya untuk melakukan switching pengguna jaringan bergerak dengan pengguna jaringan bergerak atau tetap.
Mobile Service Switching Center (MSC) juga menyediakan hubungan dengan jaringan PSTN dan ISDN. Pensinyalan di antara entitas fungsional ini menggunakan Signaling Sistem Number 7 (SS7) yang digunakan untuk Trunk Signaling dalam ISDN dan digunakan secara luas di jaringan umum sekarang.
Informasi mengenai Mobile Station disimpan dalam dua Location Register yang merupakan sebuah basis data. Yang pertama adalah Home Location Register (HLR) yang berisi semua informasi administrasi dari semua pelanggan yang terdaftar disuatu jaringan GSM beserta lokasi dari mobile station. Lokasi dari suatu Mobile Station disimpan dalam bentuk Mobile Station Roaming Number (MSRN).
Sedangkan yang kedua adalah Visitor Location Register (VLR) berisi informasi berisi administrasi terpilih dari Home Location Register (HLR) yang dibutukan untuk control pangilan dan izin bagi pengguna service berlangganan untuk setiap pengguna.
Register lain yang digunakan untuk autentikasi dan keamanan adalah Equipment Identity Register (EIR) yang merupakan basis data yang berisi daftar Mobile Station yang valid dalam jaringan GSM yang teridentifikasi lewat nomor IMEI. Sedangkan Autenthication Center adalah basis data terproteksi yang menyimpan salinan PIN (Personal Identity Number) yang digunakan untuk autentifikasi.
Sumber:dhivacell.wordpress.com
Senin, 21 Desember 2009
ISDN (Integrated Services Digital Network) merupakan layanan komunikasi telepon digital sekaligus pengiriman data. Layanan ini ditawarkan oleh Telkom dengan nama "Pasopati". ISDN memungkinkan pengiriman suara, data, teks, grafik, musik, gambar bergerak dan lainnya melalui jaringan telepon digital. Ini berarti pengguna ISDN dapat menggunakan layanan ini untuk melakukan panggilan telepon atau juga mengirim data antar LAN. ISDN Telkom memiliki dua tipe, ISDN PRA (Primary Rate Access, 1984 Kbps) dan ISDN (BRA (Basic Rate Access, 144 Kbps). PRA terdiri dari 30 kanal, masing-masing berukuran 64 Kbps, ditambah sebuah kanal signal sebesar 64 Kbps, total menjadi 1984 Kbps. BRA terdiri dari 2 kanal, masing-masing berukuran 64 Kbps, ditambah sebuah kanal signal sebesar 16 Kbps, total menjadi 144 Kbps. BRA menyediakan transfer data pada 144 Kbps hanya dengan sebuah twisted-pair. PERANGKAT BRA (Basic Rate Access) Komponen ISDN adalah terminal, terminal adapter (disebut TA), perangkat network-termination, perangkat line-termination, dan perangkat exchange-termination. Terminal ISDN ada dua macam. Yang khusus dibuat untuk ISDN disebut sebagai perangkat terminal tipe 1 (disebut TE1). Yang tidak dibuat untuk ISDN, seperti pesawat telepon, yang telah diciptakan sebelum adanya standar ISDN, disebut sebagai tipe 2 (disebut TE2). TE1 dihubungkan dengan network ISDN menggunakan kabel twisted-pair 4 kabel digital. TE2 yang hendak dihubungkan ke ISDN harus melalui sebuah terminal adapter (TA). TA bisa berupa perangkat yang berdiri sendiri atau dapat juga berupa board di dalam sebuah TE2. Di atas perangkat TE1 dan TE2, koneksi berikutnya adalah perangkat network-termination tipe 1 (NT1) atau network-termination tipe 2 (NT2). Perangkat ini adalah perangkat yang menghubungkan pengkabelan pelanggan ke local loop 2 kabel. Perangkat NT2 lebih kompleks dan biasanya ditemukan di perangkat PBX dan melaksanakan tugas protokol layer 2 dan 3. Perangkat NT1 dan NT2 juga terdapat pada perangkat yang mengkombinasikan fungsi NT1 dan NT2. Perangkat ISDN dapat "memanggil" perangkat ISDN lainnya yang dihubungkan dengan jalur ISDN. Dengan cara ini pelanggan dapat menghubungkan 2 LAN pada daerah yang berjauhan dengan koneksi full digital berkecepatan hingga 128 Kbps. Dibawah ini adalah gambaran sederhana tentang koneksi dua perangkat ISDN melalui jalur ISDN milik Telkom. Ada dua macam WAN port ISDN pada router ISDN. Pertama adalah S/T interface dan kedua adalah U interface. Router ISDN dengan U interface telah memiliki perangkat NT1 terintegrasi di dalamnya. Pada beberapa kasus, pelanggan di Jakarta sebaiknya menggunakan perangkat ISDN dengan NT-1 yang tidak terintegrasi di dalam perangkat. Gunakanlah perangkat ISDN dengan S/T interface, dan gunakan NT1 eksternal. Penggunaan perangkat ISDN dengan NT1 yang terintegrasi di dalamnya seringkali mengakibatkan ketidaksesuaian. Umumnya perangkat modem dan router ISDN memiliki 2 port RJ-11 yang dapat dihubungkan ke pesawat telepon biasa (analog). Mengapa dua? Karena ISDN BRA memiliki dua kanal 64 Kbps, setiap kanal dapat digunakan untuk melakukan panggilan telepon atau mengirimkan data. Jadi, apabila sedang tidak digunakan untuk mengirimkan data, kedua kanal tadi masing-masingnya dapat digunakan untuk melakukan panggilan telepon. Apabila router atau modem tersebut sedang menggunakan bandwidth sampai 64 Kbps maka baru satu kanal yang digunakan, kanal satunya dapat dipergunakan untuk melakukan panggilan telepon. Namun apabila router atau modem tersebut sedang menggunakan bandwidth lebih besar dari 64 Kbps maka kedua kanal tadi akan terpakai dan tidak dapat digunakan untuk melakukan panggilan telepon. Keunggulan ISDN: Kekurangan ISDN: Bagimana Standard Koneksi Jaringan ISDN – Jaringan Temporary Sebagai Backup Koneksi WAN Anda? Koneksi ISDN menggunakan wiring yang sudah ada dari local loop ke customer. Tergantung konfigurasinya, anda akan memerlukan beberapa piranti yang berbeda untuk konfigurasi suatu koneksi ISDN, khususnya jika anda akan menghubungkan piranti yang non-ISDN seperti telpon analog. Informasi secara umum tentang jaringan ISDN telah kita bahas sebelumnya, dan diagram koneksi jaringan ISDN bisa kita lihat pada gambar berikut ini. Diagram Koneksi Jaringan ISDN NT1 (Network Terminator) dalam koneksi ISDN adalah titik penghubung antara local loop dan jaringan ISDN.Sebuah Cico router bisa diklasifikasikan sebagai sebuah NT1. Sebuah NT2 (peralatan switching jaringan) menghubungkan ke NT1. NT2 bisa menhubungkan beberapa piranti atau memilah sinyal kedalam transmisi data dan voice. NT2 pada koneksi ISDN adalah opsional. TA (Terminal Adapter) adalah piranti apa saja yang menghasilkan traffic pada jalur koneksi ISDN. Lebih specific lagi, istilah ini pada umumnya dipakai untuk menjelaskan suatu piranti yang mengubah sinyal piranti non-ISDN ke sinyal piranti ISDN. TA pada koneksi ISDN sering disebut modem ISDN, walaupun TA tidak mengubah sinyal digital kepada sinyal analog, melainkan mengubah sinyal ISDN kepada sinyak non-ISDN. TE2 (piranti ujung Terminal type2) pada koneksi ISDN adalah sebuah piranti compatible non-ISDN seperti sebuah komputer tanpa sebuah adapter ISDN. TE1 (piranti ujung Terminal type1) pada koneksi ISDN adalah sebuah piranti compatible ISDN seperti sebuah router, komputer atau telephone digital ISDN. Titik-2 referensi koneksi ISDN Standard ISDN mendefinisikan beberapa titik-2 referensi, dimana protocol-2 yang berbeda dan piranti-2 terhubung satu sama lain. ISDN standard mengidentifikasikan koneksi-2 yang tepat dengan penunjukan interface berikut: 1. R: Interface antara sebuah TA dan peralatan non-ISDN (TE2) 2. S: Interface antara NT2 dan sebuah piranti ISDN (TE1 atau TA) 3. T: Interface antara sebuah NT2 dan NT1 4. U: Interface antara NT1 dan local loop (koneksi ISDN di tembok rumah pelanggan ) Karena secara elektrik S dan T adalah sama, interface S dan T pada koneksi ISDN sering disebut sebagai sebuah interface S/T. saat menghubungkan peralatan-2 pada koneksi ISDN, perhatikan dengan sangat teliti jenis-2 interface (R,S,T atau U) dari masing-2 piranti. Catatan: interface S dan T adalah mirip, makanya keduanya sering disatukan dan disebut sebagai interface S/T. Sebagai contoh, untuk membuat suatu koneksi ISDN dari suatu router, anda bisa mempunyai opsi-2 berikut (tergantung pada konfigurasi pada router): 1. Koneksikan sebuah router dengan sebuah interface S/T baik kepada sebuah NT1 atau NT2 (akan tetapi tidak secara langsung kepada local loop) 2. Koneksikan sebuah router dengan sebuah interface U secara langsung ke local loop. Jangan menghubungkan interface U kepada NT1 atau ke NT2. 3. Koneksikan sebuah router dengan serial interface (yaitu sebuah titik referensi R) kepada sebuah TA. Kemudian koneksikan TA kepada NT1 atau NT2. Jika membuat sebuah koneksi ISDN – dengan menghubungkan perangkat ISDN, perhatikan pada titik referensi (jenis interface) dari setiap piranti. Menghubungkan piranti dengan konfigurasi interface yang salah bisa mengakibatkan disable nya komunikasi atau bahkan bisa merusakkan peralatan. ISDN adalah protocol layer Network yang beroperasi pada konfigurasi interface hardware spesifik. Untuk alasan ini, ISDN mempunyai address pada layer Data dan juga layer Network tersendiri. ISDN menggunakan addressing sebagai berikut: 1. Service Protocol Identifier (SPID) SPID pada koneksi ISDN adalah addressing pada layer Network yang digunakan untuk mengidentifikasikan piranti ISDN.tergantung pada implementasi ISDN tertentu, setiap piranti dapat mempunyai satu SPID atau lebih. Yang berikut adalah penetapan SPID yang umum. Koneksi Jaringan ISDN - SPID address Penyedia layanan WAN anda akan memberikan nomor address SPID untuk digunakan dalam konfigurasi router anda. 2. Terminal Endpoint Identifier (TEI) TEI (Terminal Endpoint Identifier) pada koneksi ISDN merupakan address layer Data Link dengan ISDN. TEI ditetapkan pada router oleh Switch ISDN saat terbentuknya koneksi. TEI itu semacam address MACpada jaringan Ethernet kecuali address ini diberikan secara dinamis saat router terhuung pada Switch ISDN, yach mirip kayak proses DHCP gitu. Setiap piranti ISDN ditetapkan satu TEI. Koneksi Jaringan ISDN - TEI address Berikut ini adalah ringkasan bagaimana koneksi ISDN membuat proses komunikasi dengan jalan inisialisasi router. 1. Router menggunakan channel D untuk melakukan inisialisasi layer Data Link (layer2). TEI secara dinamis ditetapkan untuk mengidentifikasi router. 2. Router juga menggunakan channel D untuk inisialisasi layer3 (layer Network). Router menggunakan konfigurasi SPID yang sudah ditetapkan sebelumnya (bila perlu) untuk men-setup channel-2 B. Jika ada koneksi ISDN yang lain ingin berkomunikasi dengan router, proses berikut akan dilakukan. 1. Piranti yang ingin terhubung mengirim sinyal request lewat channel D 2. Router penerima menjawab dan link akhirnya terbentuk. 3. Channel B digunakan untuk transfer data, sementara channel D dipakai dalam pemeliharaan sesi koneksi. 4. Jika transmisi selesai dan lengkap, channel D digunakan untuk proses menutup koneksi. Setelah pengetahuan tentang koneksi ISDN sudah dipahami, jaringan ISDN siap dikonfigurasikan. Sebelum terciptanya ISDN, ada juga beberapa jaringan konvensional yang digunakan dalam masyarakat, yaitu: Jaringan-jaringan konvensional ini digabungkan menjadi jaringan digital yang terintegrasi dengan cara mendigitalisasi jaringan konvensional tersebut, kemudian jaringan-jaringan yang telah memenuhi konsep Integrated Digital Network diintegrasikan sehingga pada akhirnya kita dapat mengintegrasikan semua jaringan konvensional ini menjadi sebuah jaringan terpadu yang memiliki konsep digital sampai ke pengguna akhir. Namun pada permulaan tahun 1960-an, sistem telepon ini mulai dikonversi dari sistem analog menggunakan kabel, ke sambungan paket sistem digital. Asal mula munculnya ISDN pita lebar bermula ketika pembuatan trial broadband rampung pada jaringan lokal Bigfon di Berlin pada tahun 1984 hingga kemudian pada tahun yang sama penggunaaan ISDN mulai disosialisasikan ke masyarakat. Sosialisasi ini dimulai oleh CCITT (sekarang ITU), yaitu sebuah organisasi dibawah naungan PBB yang menangani bidang standarisasi telekomunikasi. ISDN muncul menjadi sebuah sarana telekomunikasi di tengah masyarakat akibat adanya pertumbuhan permintaan dalam hal komunikasi suara, data, dan gambar, namun dengan biaya yang rendah dan fleksibilitas yang tinggi. Disamping itu, perkembangan perangkat terminal CTE memberikan kebebasan kepada pelanggan dalam memilih alat komunikasi yang berstandarkan ISDN. 1. ISDN menawarkan kecepatan dan kualitas tinggi dalam pengiriman data, bahkan 10 kali lebih cepat disbanding PSTN 1. Model Konvensional. Pada masa ini, masing-masing sistem jaringan terpisah, sehingga pengguna akan mengakses ke masing-masing jaringan untuk tiap keperluan layanan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Sistem ISDN terdiri dari lima buah komponen terminal utama yang bertugas untuk menjalankan proses layanannya, yaitu terminal Equipment, terminal Adapter, Network Termination, Line Termination, danLocal Exchange. Akses Broadcast-ISDN muncul akibat dari usaha Jerman melengkapi perumahan dan perkantoran. Ada dua cara untuk memperbesar kapasitas pengiriman data lewat ISDN. Pelayanan Broadcast ISDN hampir mirip dengan pelayanan ISDN, yaitu mempunyai:. Aplikasi layanan ISDN di Indonesia disediakan oleh PT Telkom. ISDN merupakan hasil evolusi dari PSTN. Proses evolusi ini dilakukan dengan pelayanan berbasis PSTN, kemudian berubah ke pelayananSMDS, sampai akhirnya pelayanan ISDN dan Broadcast-ISDN.PENGERTIAN ISDN
PRO DAN KONTRA
· Pelanggan dapat menggunakan saluran ISDN untuk telepon dan data.
· Kecepatan melebihi modem analog 56 Kbps, tanpa penurunan kualitas.
· Tidak membutuhkan pengkabelan baru, dapat menggunakan kabel telepon yang
sudah ada untuk dimigrasikan ke ISDN.
· Koneksi full digital.
· Instalasi yang relatif cepat oleh Telkom (apabila sudah tercakup
dalam wilayah yang memiliki jaringan ISDN).
· Pengguna dapat mematikan koneksinya sewaktu-waktu untuk menghemat
biaya pulsa ISDN Telkom.
· Layanan ini tidak terdapat di semua wilayah.
· Penggunaan ISDN yang kontinyu menjadikannya lebih mahal dari koneksi
leased line.Sejarah ISDN
Melihat langkah-langkah penggabungan diatas, dapat disimpulkan bahwa IDN merupakan asal mula terciptanya ISDN. Awalnya, telepon jaringan menggunakan kawat atau kabel untuk sarana koneksinya.
Latar Belakang ISDN
Keuntungan ISDN
2. Efisien. Delam satu saluran saja dapat mengirim berbagai jenis layanan (gambar, suara, video) sehingga efisien dalam pemanfaatan waktu
3. Fleksibel. Single interface untuk terminal bervariasi
4. Hemat biaya. Hanya membutuhan satu terminal tunggal untuk audio dan video
Model Jaringan
2. Model awal ISDN. Pada masa ini, masing-masing jaringan merupakan subnetwork dari ISDN yang dilengkapi dengan sebuah set saluran dan protokol untuk mengakses ke jaringan. Pengguna terdaftar sebangai pelanggan satu jaringan dengan tetap meminta layanan yang berbeda ke sistem yang juga masih berbeda-beda, tetapi telah menggunakan akses yang sama. Hanya sistemnya saja yang masih berbeda.
3. Model jaringan ISDN penuh. Pengguna bisa mengakses ke satu jaringan lewat satu jalur akses yang sama. Sebab sistem ISDN menyediakan dan telah dapat melayani segala jenis pelayanan yang berbeda-beda
Komponen ISDN
Pelayanan ISDNAda beberapa fitur layanan utama yang ditawarkan oleh sistem ISDN. Yaitu:
Bearer Service merupakan layanan awal dan dasar yang diperuntukkan bagi pengguna yang baru bergabung dengan jaringan ISDN. Pengguna baru akan mendapatkan layanan dasar ini begitu mendaftar sebagai pelanggan ISDN. Bearer Service menyediakan layanan transfer mode,transfer rate, dan transfer capability. Layanan ini menunjukkan dan menjelaskan karakteristik jaringantransmisi yang ditawarkan oleh operator penyedia jaringan antara terminal pengguna dan jaringan.
TeleService adalah layanan yang pada dasaranya telah diberikan dari awal oleh jaringan ISDN, namununtuk menggunakannya harus didukung dari peralatan atau terminal pengguna. Jika pengguna masih menggunakan peralatan standar, maka layanan TeleService ini tidak dapat digunakan.
Supplementary Service adalah layanan tambahan yang disediakan oleh jaringan ISDN ke pengguna, namun dalam mengaksesnya, pengguna dibebankan biaya tambahan ketika mengaktifkan layanan ini. Supplementary Service digunakan bersama dengan layanan dasar jaringan ISDN.
Aplikasi yang didukung oleh ISDN
Broadcast-ISDN
ISDN di Indonesia
Layanan ISDN di Indonesia